STIANews : Dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nusantara (STIAPEN) Nagan Raya menyuguhkan materi bertajuk “Karakter, Tanggung Jawab dan Disiplin Mahasiswa”. Acara yang berlangsung pada Kamis, 7 Agustus 2025 ini menghadirkan Hariadi, S.P, M.Si, dosen STIAPEN, yang menekankan bahwa menjadi mahasiswa bukan hanya soal kemampuan intelektual, tetapi juga kesiapan membentuk pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.
Dalam penyampaiannya, dia menyebut bahwa karakter adalah fondasi utama yang mencerminkan kualitas moral dan etika seseorang. Mahasiswa yang memiliki karakter positif akan menunjukkan kejujuran, keadilan, rasa hormat, kepedulian, serta tanggung jawab atas setiap pilihan dan tindakan mereka. Tanggung jawab, menurutnya, merupakan bentuk nyata dari karakter, yang diwujudkan melalui kehadiran tepat waktu di kelas, menyelesaikan tugas, dan menjaga nama baik kampus.
Ia juga menekankan bahwa disiplin menjadi elemen penting dalam menjaga karakter dan tanggung jawab agar tetap konsisten. Mahasiswa, katanya, harus mampu mengatur waktu, fokus belajar meskipun tanpa pengawasan, serta menyeimbangkan kehidupan akademik dengan aktivitas luar kampus. Ketiga unsur ini-karakter, tanggung jawab, dan disiplin-saling menguatkan untuk membentuk pribadi yang unggul dan siap menghadapi dunia kerja.
“Kuliah tak cukup dengan otak, tapi juga butuh karakter dan konsistensi,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa kecerdasan intelektual tanpa landasan moral akan rawan terjerumus pada hal-hal negatif yang merusak masa depan, seperti penyalahgunaan narkoba dan tindakan perundungan (bullying) antar sesama mahasiswa.
Menurutnya, narkoba dan perundungan adalah dua bentuk nyata dari lemahnya karakter dan minimnya rasa tanggung jawab. Mahasiswa yang kuat secara karakter akan mampu berkata “tidak” terhadap ajakan menggunakan narkoba, serta tidak ikut-ikutan melakukan atau membiarkan tindakan perundungan. Ia menegaskan bahwa kampus harus menjadi lingkungan yang sehat, aman, dan saling menghargai.
“Mahasiswa bukan hanya dituntut pintar, tetapi juga harus mampu membedakan mana yang benar dan mana yang merusak. Hindari narkoba, lawan perundungan. Itu bagian dari tanggung jawab sosial kita sebagai insan akademik,” ujarnya.
Berbagai manfaat dari karakter yang baik pun dijelaskan, seperti meningkatnya kepercayaan diri, prestasi akademik yang lebih baik, serta kesiapan mental dan sikap dalam menghadapi tantangan dunia profesional. Namun, Hariadi tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi mahasiswa masa kini, seperti pengaruh media sosial, lingkungan yang permisif, dan kebiasaan menunda-nunda.
Sebagai solusi, mahasiswa didorong untuk membentuk rutinitas yang terstruktur, bergaul dengan teman-teman yang positif, aktif dalam organisasi, serta terbuka untuk meminta bimbingan kepada dosen. Dalam kesempatan tersebut, ia kembali menyampaikan pesan kuat kepada para mahasiswa baru, “Karakter tidak diwariskan, tapi dibentuk setiap hari. Kalian yang memilih ingin jadi mahasiswa seperti apa.”kata Hariadi.
Materi ini menjadi langkah awal dalam menanamkan nilai-nilai dasar bagi generasi baru STIAPEN, yang diharapkan tumbuh menjadi pribadi berkualitas, bebas dari narkoba, kekerasan, siap berkarya dan menjadi agen perubahan.