STIANews – Melakukan pencegahan prilaku Bullying(Perundungan),tidak hanya dilakukan melalui metode gerakan kampanye dan sosialisasi, namun, diantaranya juga dapat di wujudkan melalui dimensi ciptaan karya Seni Tari.
“Peujioh Bully” nama tarian itu, yang sengaja diciptakan untuk tidak sekedar menjadi tontonan hiburan koreografi (tarian) semata, tapi setiap gerakannya mengandung filosofi moral tentang bagaimana semestinya menghargai sesama manusia, mengandung pesan untuk melawan bullying, dan lain-lain.
Felia Sendi, seorang mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nusantara (STIAPEN) selaku pencipta tarian mengatakan, ia ingin mengedukasi pesan menjauhi perundungan melalui media seni yang mungkin lebih berkesan dan menghibur bagi masyarakat.
” Yang pasti tarian tersebut bisa menjadi hiburan, selebihnya setiap gerakan dalam tarian saya masukkan pesan moral terkait segala macam dampak perundungan dan sebagainya,” ujar Felia mahasiswa angkatan 2021 yang juga seorang MC dan pelatih Tari pada unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang seni, budaya dan olah raga di STIAPEN itu, Sabtu, 4 Mei 2024.
Untuk diketahui, tarian “Peujioh Bully” sudah pernah menjuarai sebuah event perlombaan bergengsi tingkat kabupaten Nagan Raya tahun 2023, dan memperoleh juara 3(tiga) saat itu.
” InsyaAllah, jika ada peluang perlombaan kita akan ikut lagi. Dulu, memang ada kekurangan terutama di beberapa pesan nonverbal tarian, sekarang makanya kita latihan untuk tambahan gerakan baru,” terang Felia Sendi.
